SELAMAT MELIHAT DI BLOG ASMURANSYAH SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH ATAS PERHATIAANNYA

Minggu, 21 Juni 2015

JIWA KORSA DAPAT DIBINA MELALUI LATIHAN OLAH TUBUH

MEMBINA JIWA KORSA DENGAN OLAH TUBUH
Jiwa korsa dapat timbul dari dalam tubuh maupun dari luar pisik dan mental kessatuan itu sendiri, namun prosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan dan efektifnya badan gerak tubuh supaya badan jasmani ruhani lebih sehat Pengembangan kesadaran korps pada dasarnya dapat menimbulkan kesatuan psikologis dan emosional yang memungkinkan timbulnya reaksi emosional yang wajar dan membuat individu bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan kolektif dan melakukan pekerjaan-pekerjaan tanpa diawasi sangat berbahaya

“BERI KESEMPATAN ORANG LAIN BERPRESTASI,BERSIKAP RIANG GEMBIRA, KETAHUILAH APA YANG TERJADI DAN AMBILAH TINDAKAN, BERIKAN TELADAN PRIBADI, PERTAHANKAN INTEGRITAS PRIBADI, BINALAH SALING PERCAYA DAN PUSATKAN PERHATIAN PADA SUMBANGAN BUKAN PEROLEHAN PRIBADI DAN DORONGLAH SETIAP ORANG BERBUAT SAMA“.

Jiwa korsa sangatlah penting dan perlu dipelihara, namun harus secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak dalam arti sempit. Dalam jiwa korsa harus diwaspadai bibit-bibit chauvinisme yang merupakan kecintaan atau solidaritas yang tidak proporsional. Pedoman yang perlu dimainkan atara lain“BERIKAN SEMUA YANG BISA KAU BERIKAN “ dan bukan “ DAPATKAN SEMUA YANG BISA KAU DAPAT 




jiwa Korps Kesatuan (KORSA) di tingkat Resimen Mahasiswa haruslah di tumbuh kembang kan sejak awal.
kekuatan kesatuan dan kebersamaan itu paling terasa kuat ketika kita berada pada tingkat tertinggi.

Semakin tinggi sebuah organisasi di sebuah kampus maka akan semakin tebal dan kuat jiwa Korps Kesatuan (KORSA) nya antar  Resimen Mahasiswa, 





Jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam  latihan dengan oalh tubuh korps atau corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi. Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta disalah gunakan itu kebersamaan jiwa korsanya.




jiwa korsa hakekatnya membina feeling karena ada sisi irasionalnya, tetapi perancangan rasional dan romantik. Kerasionalan tersebut untuk mencegah agar tidak tergelincir kedalam iklim romantisme jika membela dan menghormati dengan hikmat simbol misalnya, sebenarnya perbuatan irasional, sebab jika dirasionalkan maka yang dihormati hanya sepotong kain. Tetapi itu dilakukan sebagai sarana pembinaan semangat berolah raga anggota yang mengesankan dan prestasi anggota dapat merupakan sarana pembina jiwa korsa. Disamping itu peranan tradisi-tradisi korps, pembinaan disiplin, penampilan-penampilan yang khas akan menumbuhkan jiwa korsa, sebaliknya terciptanya jiwa korsa yang tinggi akan meningkatkan disiplin, pengabdian dan kerja keras. Tidak boleh dilupakan pula lagu-lagu korps yang bersemangat dan semboyan-semboyan serta motto korps. Yang perlu ditekankan adalah didalam membangun jiwa korsa korps harus dijaga jangan sampai menuju chauvinisme. Jiwa korsa tidak bersifat tertutup seperti orang-orang chauvinisme tang tidak mau tahu sesuatu yang datang dari luar korpsnya. Orang-orang chauvinisme selalu berprasangka bahwa yang lain itu jelek dan hanya merekalah yang baik,yang jempolan, yang jagoan, sehingga tidak ada usaha mawas diri. Jika takabur, sombong, yang demikian itu akan menjadi benih kehancuran.Untuk membina dan memelihara moral tinggi dan semangat 





SEORANG YANG INGIN MEMPEROLEH PENGERTIAN YANG MENDALAM MENGENAI DASAR-DASAR ILMU MEDAN HARUS MENGERTI L’ESPRIT DE CORPS “ (VON CLAUSEWITZ). Jiwa korsalah yang menimbulkan semangat, keberanian dan tekad dlam menghadapi medan perang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar